Lokakarya Jurnalisme Populer
- 25 Oktober 2021
- Posted by: Ihzanul Haekal
- Category: berita , PKKM UNTAD ,
Bagaimana agar hasil penelitian berupa jurnal dan artikel bisa dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas adalah tantangan tersendiri saat ini. Disaat begitu banyak publikasi dan jurnal dihasilkan oleh para peneliti. Bahkan menurut penelitian lebih dari 1,5 juta artikel ilmiah terbit tiap tahun namun 82% artikel dijurnal ilmiah belum pernah dikutip (cited) sekali pun. Satu artikel dalam jurnal ilmiah dibaca kurang dari 10 orang. Demikian yang disampaikan oleh salah satu narasumber dalam Lokakarya Jurnalisme Populer yang diselenggarakan oleh Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Ini merupakan salah satu kegiatan yang didanai oleh Program Kompetisi Kampus merdeka.
Dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian kegiatan dilaksanakan secara luring bertempat di Hotel Swisbell Palu pada Sabtu 23 Oktober 2021 dengan jumlah peserta 40 orang, juga secara daring/online yang diikuti 50 peserta. Dalam kegiatan tersebut peserta sangat aktif mengajukan berbagai macam pertanyaan. Narasumber yang dihadirkan oleh panitia pun adalah narasumber yang sangat kompeten dibidangnya.Mereka adalah Mardiyah Chamim, Senior Jurnalis, Directur Development Dialogue Asia, Yosep Suprayogi Redaktur pelaksana Grup Tempo Media dan Dyna Rochmyaningsih, Excecutive Director Society Of Indonesian Science Journalist. Ketiga Narasumber dengan materi yang berbeda-beda tentu saja tapi sangat diperlukan dalam mengolah tulisan ilmiah menjadi sains popular yang dibaca dan bisa dipahami oleh masyarakat luas. Mardiyah Chamim dengan materi “ Kiat Mengubah Artikel Ilmiah Menjadi artikel Populer. Sementara Yosep Suprayogi dengan topik “ Mengakrabkan Data dengan Infografis” ini sangat penting agar tulisan diawal bisa menarik perhatian pembaca. Sementara itu narasumber ketiga Dyna Rochmiyaningsih menyampaikan materi yang tak kalah menariknya yakni ‘ Mempublikasikan Artikel Sains di Media Luar Negeri”.
Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan IKU ke-3, ke-4 dan ke-5 yakni dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar dalam kampus, dan hasil kerja dosen digunakan atau mendapat rekognisi internasional.