News & Events
Sukses Monitoring dan Evaluasi: Kampus Mengajar Angkatan 8 Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Luar Kota Palu
- 7 Oktober 2024
- Posted by: Ali Akbar
- Category: berita
MBKM UNTAD – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Program Kampus Mengajar angkatan 8 yang dilaksanakan oleh Pusat Merdeka Belajar Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Tadulako (UNTAD) sedang menjalani proses monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7 Oktober hingga 16 Oktober 2024 di berbagai sekolah di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.
Program Kampus Mengajar merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa berperan aktif dalam dunia pendidikan, khususnya di daerah yang membutuhkan perhatian lebih. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas belajar mengajar di sekolah-sekolah yang mereka tempati. Monitoring dan evaluasi ini penting untuk memastikan program berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Tim monitoring yang terdiri dari PIC Kampus Mengajar, Dosen dan Staf MBKM UNTAD mengunjungi sekolah-sekolah yang berada di kota Palu dan merupakan lokasi penempatan mahasiswa pengajar. Kunjungan ini bertujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar serta berinteraksi dengan siswa dan guru.
Selama tiga hari pelaksanaan, tim monitoring melakukan berbagai kegiatan, seperti melakukan observasi di kelas, wawancara dengan siswa dan guru, serta mendistribusikan kuesioner untuk mengumpulkan data terkait efektivitas pengajaran. Beberapa aspek yang dievaluasi meliputi:
- Kualitas Pengajaran: Bagaimana mahasiswa menyampaikan materi dan metode pengajaran yang digunakan.
- Keterlibatan Siswa: Tingkat partisipasi siswa selama proses belajar mengajar.
- Tantangan yang Dihadapi: Kendala yang dialami mahasiswa dalam menjalankan tugas mereka.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini sangat penting untuk beberapa alasan. Pertama, untuk memastikan bahwa mahasiswa pengajar mampu memberikan kontribusi yang positif dalam proses pembelajaran. Kedua, untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, baik dari segi kurikulum maupun metode pengajaran. Terakhir, kegiatan ini juga menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan program ke depan.
Hasil awal dari monitoring menunjukkan bahwa banyak siswa merasa terbantu dengan kehadiran mahasiswa pengajar. Siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Poso, misalnya, mengaku bahwa pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. “Mereka mengajarkan kami dengan cara yang lebih mudah dipahami,” kata Raka, seorang siswa kelas 3.
Di sisi lain, para guru juga memberikan tanggapan positif. “Kehadiran mahasiswa membuat kami bisa berfokus pada aspek lain dari pengajaran, sementara mereka membantu mengajar materi yang lebih kompleks,” ujar Kepala SDN 22 Poso, Rosmani Lade, S.Pd, SD.
Namun, tim monitoring juga mencatat beberapa tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa. Beberapa di antaranya termasuk keterbatasan waktu untuk merencanakan pembelajaran dan perbedaan kurikulum yang diterapkan di masing-masing sekolah. Hal ini mengharuskan mahasiswa untuk lebih kreatif dalam menyesuaikan metode pengajaran mereka.
Berdasarkan hasil monitoring, tim akan menyusun laporan yang mencakup rekomendasi untuk perbaikan program. Rekomendasi tersebut antara lain peningkatan pelatihan untuk mahasiswa sebelum mereka terjun ke lapangan, serta penyusunan materi ajar yang lebih terintegrasi dengan kurikulum sekolah.
“Dari hasil evaluasi ini, kami berharap dapat memberikan masukan yang konstruktif agar program Kampus Mengajar semakin efektif dan bermanfaat bagi siswa dan guru.” tutup Dr. Ulfah, S.Pd M.Pd. Ketua tim monitoring.
Dengan adanya kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan Program Kampus Mengajar tidak hanya menjadi ajang pengabdian bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.
Penulis : Ali Akbar